Pada saat kita menuangkan minuman bersoda pada sebuah gelas. Coba perhatikan apa yang terjadi pada saat kita menuangkan airnya ke dalam gelas secara perlahan-lahan? Secara bersamaan di dalam gelas itu akan terpisah menjadi 2 bagian yaitu air dari minuman tersebut dan juga gelembung-gelembung gas di bagian permukaan.
Selain itu, bila kita perhatikan, gelembung-gelembung yang ada di dasar gelas lebih kecil dan lebih rapat bila dibandingkan dengan gelembung-gelembung yang ada di bagian permukaan gelas. Gelembung-gelembung di permukaan gelas lebih besar dan lebih renggang. Pernahkah terpikir oleh anda, apa yang menyebabkan gelembung-gelembung di permukaan lebih besar dan kecepatannya bertambah ketika
mendekati permukaan gel
Gelembung gas pada minuman bersoda
|
Karbon dioksida (CO2) merupakan gas
yang dihasilkan pada proses fermentasi pada saat pembuatan minuman bersoda ini.
CO2 inilah yang terkandung di dalam gelembung-gelembung tersebut. Volume
gas di dalam gelembung-gelembung ini tentu berkaitan dengan tekanan (P), suhu
(T) dan juga jumlah molekul (n). Hal ini berkaitan dengan persamaan gas ideal,
yakni :
pV=nRT
Salah satu unsur dari persamaan gas
ideal ini tentu merupakan faktor yang membuat gelembung-gelembung gas tersebut
semakin besar. Pada kasus ini, suhu pada seluruh minuman di dalam gas tersebut
adalah sama, sehingga dapat dikatakan bahwa volume gas di dalam gelembung
tersebut berubah bukan dikarenakan factor suhu mutlak (T).
Kemudian
kita lihat pada factor tekanan (p). bila kita perhatikan, semakin gelembung
tersebut naik ke atas, maka kedalaman dari minuman tersebut pun berkurang.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan hidrostatik pada minuman juga berkurang
(p=ρgh). Sebagaimana yang diketahui
bahwa tekanan berbanding terbalik dengan volume ( . Sehingga apabila
tekanan pada minuman tersebut berkurang, maka dapat dikatakan bahwa volume gas
pada gelembung tersebut bertambah.
0 komentar:
Posting Komentar